Dasawisma adalah kelompok ibu berasal dari sepuluh atau lebih rumah yang
bertetangga. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga.
Kerangka pikir pertama, di mana desa siaga akan dapat terwujud, apabila
manajemen dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan secara paripurna
oleh berbagai pihak. Seperti unit-unit kesehatan dan pemangku kepentingan lain
yang terkait.
Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas kesehatan
atau unit yang bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan
kegiatan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap ancaman, muncul atau
berkembangnya penyakit atau masalah kesehatan yang disebabkan, antara lain
status gizi, kondisi lingkungan, dan perilaku masyarakat (surveillance).
Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat,
terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat, terhadap
kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang akan
mengancam dan merugikan masyarakat yang bersangkutan.
Peran serta masyarakat akan diperluas sampai ke tingkat keluarga, dengan
sepuluh keluarga sebagai satuan, untuk pembinaan dalam bidang kesehatan secara
swadaya. Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih mereka
sendiri dan dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung.
Tujuan pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat, agar tercipta sistem
kewaspadaan dan kesiap-siagaan dini masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya
penyakit dan masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan, yang akan
mengancam dan merugikan masyarakat sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan
dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Bidan yang ditempatkan di desa akan membina pemimpin kelompok persepuluhan
itu, secara berkala dan menerima rujukan masalah kesehatan dari para anggota
persepuluh tersebut dalam wilayah kerjanya.
Salah satu organisasi yang telah ada dan diakui manfaatnya bagi masyarakat,
terutama dalam upaya meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga adalah
gerakan PKK. Selain ekonomi atau pendapatan keluarga, tak kalah penting diberdayakan
dalam PKK adalah peningkatan kesehatan dan spritual.
Di sini yang paling berperan adalah dasawisma, yakni unit terkecil kelompok
PKK yang terdiridari sepuluh anggota rumahtangga. Dari sepuluh anggota itu, ada
seorang penanggungjawab untuk memantau kondisi rumahtangga yang lain. Prinsip
dasawisma adalah pengawasan dan pemberdayaan hingga kemasyarakat bawah dan
menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni keluarga.
Peran PKK diharapkan dapat menggugah masyarakat agar termotivasi untuk
selalu dinamis, maumengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam
hal upaya peningkatan kesejahteraan keluarga. PKK bukanlah tempat arisan dan
pengajian saja, tetapi merupakan wadah bagi pemberdayaan masyarakat. Kalau
arisan dan pengajian, setiap perkumpulan beberapa orang bisa saja dilakukan.
Tapi PKK lebih dari itu, merupakan wadah pemberdayaan.
Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki
peran strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan agar
Dasawisma menjadi ujung tombak pelaksanaan sepuluh program pokok PKK dan
program pemerintah karena sebagai mitra.
Selain itu, melalui dasawisma tersebut diharapkan dapat memantau sekaligus
mengantisipasi muncul serta berkembangkan penyakit yang belakangan
menghebohkan, dan banyak menimpa anak-anak seperti demam berdarah.
Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan
kegiatan kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat
mengantisipasi munculnya penyakit demam berdarah. Selain itu, terutama dalam
hal administrasi dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha
perbaikan gizi keluarga dan keluarga berencana (KB). Dengan begitu Keberadaan
dasawisma akan mempermudah koordinasi dan jaringan, sehingga program-program
PKK maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan tepatsasaran.
Pengetahuan dan keterampilan mutlak dimiliki bagi kader PKK, untuk
memajukan serta meningkatkan mutu dan kemampuan organisasi. Karena,
kesejahteraan bangsa dimulai dari kesejahteraan keluarga yang merupakan salah
satu sasaran pembangunan.
Kemudian juga mengingatkan semua yang tergabung dalam wadah organisasi PKK
harus lebih mampu untuk berperan di masyarakat, baik sebagai motivator,
komunikator, dinamisator pembangunan, dan sebagainya. Diharapkan mampu menyerap
segala aspirasi yang tumbuh di masyarakat untuk membuktikan manfaat dan
keberadaan PKK itu sendiri secara nyata. (mik)