Tugu- Apakah Anak Anda sering sakit atau rewel? Sakit pada anak tak melulu
disebabkan oleh virus dan bakteri, bisa saja ia sebenarnya mengalami stress.
Kenali 8 penyebab stres pada anak sebelum terlambat.
Tak
seperti orang dewasa, anak seringkali tak bisa mengutarakan isi hatinya dengan
mudah. Jika ia merasa tertekan, seringkali dilampiaskan pada perilaku atau
gejala-gejala yang tidak menyenangkan. Sering sakit, mudah menangis, rewel atau
kebiasaan menggigit kuku dan tantrum bisa jadi salah satu sinyal kalau anak
Anda tertekan.
Sebagai
orang tua, tak sulit untuk mengatasi permasalahan ini. Poin pentingnya adalah
Anda tak boleh ikutan stres dan harus tetap tenang. Tingkat stres pada anak
juga bisa meningkat jika melihat Anda tertekan dan panik.
Selanjutnya,
kenali sebab stres pada anak Anda dan cari tahu cara mengatasinya. Berikut
beberapa penyebab umum stres pada anak seperti dikutip selfgrowth:
1. Terlalu Sibuk
Terlalu
banyak aktivitas dengan sedikit waktu untuk bermain dan bersantai merupakan
penyebab umum stres pada anak. Les-les yang padat usai sekolah dan berbagai
kegiatan lainnya yang menuntut konsentrasi tinggi juga bisa menjadi pemicunya.
Ingat-ingat kembali apakah anak pernah mengeluh dengan keadaan ini atau ia
menunjukkan sikap tidak suka pada kegiatannya. Sebagai orang tua yang bijak,
usahakanlah Anak tetap merasa senang dan tidak terbebani dengan ambisi-ambisi
orang tua.
2. Kejadian-kejadian Nyata
Tayangan
atau berita di televisi yang menyeramkan bisa memicu ketakutan dalam diri anak.
Cerita-cerita seram atau menyaksikan kejadian yang mengerikan bisa membuat anak
tertekan. Hal-hal tersebut jika tidak segera diatasi bisa menimbulkan trauma
jangka panjang.
3. Trauma
Perceraian
orang tua, kecelakan atau kematian merupakan hal-hal yang berpotensi memicu
timbulnya stres pada anak. Seringkali anak tak bisa mengungkapkan perasaannya
sehingga rasa stresnya dimunculkan dalam perilaku-perilaku lain yang tidak
menyenangkan.
4. Masalah
dengan Teman
Untuk
anak yang sudah bersekolah atau memiliki teman bermain, stres karena teman
seringkali terjadi. Tekanan-tekanan dari teman, bullying, atau penolakan dari
teman bisa membuat rasa percaya dirinya jatuh dan memicu stres dengan cepat.
5. Penampilan
Tak sedikit
anak yang merasa tertekan karena dicemooh penampilannya oleh teman bermainnya.
Pakaian, bentuk tubuh, atau penampilan anak secara umum seringkali menjadi
bahan ejekan yang bisa menimbulkan perasaan malu dan tertekan. Untuk masalah
ini, seringkali anak malu mengungkapkan pada orang tua.
6. Sekolah
Nilai,
pekerjaan rumah, kritik dari guru dan teman juga bisa menjadi salah satu faktor
stres pada anak. Sikap orang tua yang terlalu mempermasalahkan nilai anak di
sekolah juga bisa membuatnya tertekan. Seringkali anak menjadi sakit-sakitan
akibat stres pada sekolah.
7. Ekspektasi yang Berlebihan
Orang
tua kerap tak menyadari kalau mereka melampiaskan obsesi terpendamnya pada
anak. Les piano, melukis, atau ingin anaknya tampak sangat berprestasi
merupakan pemicu paling umum stres pada anak. Seringkali juga anak tidak diberi
kesempatan untuk memilih atau bahkan protes jika ia tidak setuju dengan pilihan
orang tuanya.
8. Masalah di Rumah
Orang
tua sakit keras, masalah keuangan keluarga, orang tua yang stres, atau
perselisihan dengan saudara kandung juga salah satu penyebab stres yang sering
ditemui pada anak. Rumah yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan
tempatnya merasa tenang ternyata tak bisa memberikan hal tersebut. Anak pun
bingung dan tertekan. Seringkali hal ini ditunjukkan dengan perilaku yang sulit
diatur, sangat pendiam, atau tantrum.
Stres
pada anak tentunya tak bisa didiamkan begitu saja. Selain membuatnya tak
nyaman, stres juga bisa menimbulkan perubahan perilaku dan trauma dalam diri
anak. Jika Anda merasa sang anak tertekan karena salah satu atau beberapa poin
di atas sebaiknya segera atasi permasalahannya sebelum terlambat. Cara-cara
mengatasi stres pada anak akan kami bahas pada artikel esok.